Senin, 30 Maret 2009

Deklarasi Kampanye Damai Kisruh

Jakarta(17/3)-Proses penandatanganan kampanye damai pimpinan pusat partai politik di Jakarta diwarnai kaerusuhan.

Demi ketertiban berlangsungnya kampanye parpol pemerintah mengadakan deklarasi kampanye damai. Proses penandatanganan ini dilaksanakan oleh pimpinan pusat parpol yang disaksikan oleh pengurus KPU. Namun ditengah-tengah acara para simpatisan membuat kisruh dengan menaiki panggung dan masuk ke stand-stand yang ada. Para simpatisan menyanyikan yel-yel diatas panggung. Para simpatisan mulai menyerbu panggung setelah ketua KPU Abdul Hafiz Anshary membacakan ikrar deklarasi damai yang diikuti 38 pimpinan parpol. Kekisruhan ini disebabkan karena kekewaan terhadap kepemimpinan PPDI yang dualisme.KPU mengakui kepemimpinan Menthik Buwono, sedangkan sebagian kader tetap mendukung Endung. Polisi segera berjaga dii dekat panggung sesaat setelah kericuhan terjadi. Hafiz selaku ketua KPU memaklumi peristiwa ini dan menganggap para simpatisan terlalu bersemangat.

(Ika Ratna Sari/ 153070133)

Pelajar Belajar Mencontreng

Yogyakarta(17/3)-Simulasi mencontreng bagi pelajar SMA yang notabene merupakan pemilih pemula.

Simulasi contreng dilaksanakan Sabtu(14/3) di aula SMA N 8 Yogyakarta. Sekitar 40 siswa mengikuti sosialisasi mencontreng dalam pemilu nanti.dalam simulasi ini terdapat sosialisasi tentang bagaimana memilih caleg, berapa jumlah parpol, tata cara memberikan suara, dan juga perbedaan sistem pemilu sebelumnya. Beberapa siwa mengaku kesulitan mengikuti proses pemilihan suara. Mereka mengaku ukuran kertas suaranya terlalu besar dan nama calegnya terlalu banyak sehingga membuat kebingungan. Hl ini juga disampaikan Tia salah satu peserta simulasi. ”Kertasnya besar sekali. Sayakan baru pertama, jadi bingung. Nama calonnya juga kecil-kecil jadi sulit mencentangnya” tandas Tia ketika ditanyai pendapatnya tentang simulasi ini.

(Ika Ratna Sari/ 153070133) - Soft News

Minggu, 29 Maret 2009

Hard News

JK: Pilih Bukti, Bukan Janji

SEMARANG, LENTERA – Pilih bukti, bukan janji. Ungkapan inilah yang disampaikan Jusuf Kalla pada kampanye menjelang Pemilu 2009 di Lapangan Simpang Lima Semarang, (25/03/09). Pada kampanye tersebut JK menegaskan tentang mengapa khalayak perlu memilih Partai Golkar. ”Ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengapa Golkar adalah pilihan yang tepat. Pertama, karena Golkar memiliki banyak pengalaman dikarenakan masa berdirinya yang sudah cukup lama dan partisipasinya dalam pemerintahan. Kemudian, Golkar memiliki rencana-rencana yang disesuaikan dari pengalaman tersebut. ”, tegasnya. Sedangkan pada hari sebelumnya (24/03/09), Golkar juga mengadakan kampanye di Yogyakarta yang bertempat di Alun-alun Utara. Namun dalam kampanye ini JK berhalangan hadir sehingga orasi disampaikan oleh salah satu petinggi partai Golkar yaitu Abu Rizal Bakri.

Soft News

Kupon Berhadiah Warnai Kampanye Golkar

YOGYAKARTA, LENTERA – Kampanye Golkar yang berlangsung di Yogyakarta (24/03/09) ternyata mengundang animo masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan panitia kampanye membagikan kupon berhadiah. Tak tanggung-tanggung hadiah yang dibagikan berupa motor dan barang-barang elektronik. Suyanto, bapak dua anak yang mengikuti rentetan acara kampanye ini mengungkapkan hal serupa, ”Hadiahnya motor mbak, makanya saya ikut, siapa tahu dapet .”, ungkapnya.

Sabtu, 28 Maret 2009

Mahasiswa Perantau Tidak Nyontreng

Pemilihan umum 2009 sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Saat inilah dimana rakyat mempergunakan hak suaranya untuk memilih para pemimpin yang dapat memajukan bangsa ini. Namun ditengah ramainya perbincangan mengenai siapa caleg yang akan dipilih, ada sebagian kelompok yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya. sebagian mahasiswa perantau tidak dapat menyontreng tahun ini. Mereka tidak masuk dalam daftar pemilih di wilayah mereka.


Oka (21) mahasiswa UI yang berasal dari Padang mengaku kecewa karena tidak bisa ikut memilih caleg favoritnya. Ia juga menuturkan bahwa tidak hanya dirinya yang merasa kecewa tapi teman-temannya juga merasakan hal yang sama. ”Masa tanggal 9 harus pulang ke Padang dulu baru bisa nyontreng”.ucapnya.

Dalam peraturan UU dan peraturan KPU orang yang berhak memberikan suara di TPS adalah orang-orang yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) dan orang-orang yang terdaftar di daftar pemilih tambahan. Artinya, seorang pemilih pindah boleh dimasukkan ke daftar pemilih tambahan.


Mekanismenya, pemilih tambahan harus memiliki bukti terdaftar di TPS asal, lalu mendatangi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KKPS), Petugas Pemungutan Suara (PPS) tingkat Kelurahan, Petugas Pemungutan Kecamatan (PPK) di kecamatan atau KPU kabupaten/kota asal dengan meminta formulir A5 (pindah pemilih).

Kampanye Money Politic Golkar

Kampanye terbuka partai Golkar di jogja (24/3) diindikasikan adaya money politic oleh panwaslu. Dalam kampanyenya partai Golkar membagi-bagikan dana bantuan dan doorprize kepada puluhan komunitas se-DIY. Doorprize yang diberikan pun tak tanggung-tanggun yaitu sebuah sepeda motor. Panwaslu menilai kampanye partai berlambang pohon beringin ini melanggar UU Pemilu pasal 28 ayat 1 huruf J. aturan tersebut melarang menjajikan atau memberikan uang/materi lainnya kepada peserta kampanye.

Panwaslu sudah memiliki bukti berupa data-data dan foto yang nantinya akan dikaji dan melakukan verivikasi. Setelah itu akan dibawa ke Forum Penegakan Hukum Terpadu untuk di tindaklanjuti.

Kampanye terbuka partai Golkar tidak dihadi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X karena tidak mendapatkan izin dari Mentri Dalam Negri untuk berkampanye di wilayah DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kampanye tersebut dihadiri oleh Aburizal Bakrie, adik kandung Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga fungsionaris DPP Partai Golkar Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Joyokusumo.

Dalam orasinya Aburizal mengingatkan kembali bahwa partai Golkar adalah parta berpengalaman. Dan meminta seluruh kader untuk meyukseskan pemilu 2009. partai ”Golkar tidak memberikan janji, tapi bukti” kata Aburizal dalam orasinya.

Rabu, 25 Maret 2009

Pemilu makin menarik banyak perhatian para mahasiswa FISIP UPN Yogyakarta

Pemilu yang tinggal menghitung hari ini ternyata makin banyak menarik perhatian mahasiswa tidak terkecuali para mahasiswa FISIP UPN Yogjakarta. Ini berpengaruh besar bagi banyak mahasiswa, walaupun notabenya mahasiswa FISIP namun sebenarnya banyak mahasiswa yang tidak menyukai Politik. Ini dijimpai di sebagian mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengantar Ilmu Politik. Mereka sebenarnya tidak begitu menyukai politik,” kalo bukan mata kuliah wajib mending aku nggak ngambil,” begitu menurut salah satu penuturan mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut.
Namun dalam mendekati pemuli ini banyak yang mengalami perubahan, mahasiswa yang semulanya tidak acuh terhadap politik sekarang mulai membicarakan pemilu dan parpol-parpolnya walaupun pengetahuannya tidak banyak tentang itu. Banyak pembicaraan yang terjadi di kantin FISIP mengenai pemilu, mulai dari cara memilih, parpolnya, hingga para caleg yang terkadanga malah dijadikan bahan ejekan bagi mereka. Walaupun ada beberapa mehaiswa yang sudah memutuskan dirinya untuk menjadi golput untuk pemilu 2009 ini.

PPP melakukan kampanye keliling hari ini, anak anak tetap terlibat.

`Jogjakarta 25 maret 2009, Partai Persatuan Pembangunan melakukan aksi kampanyae kelilingnya. Terlihat antusias para pendukung parpol tersebut sangatlah baik, melihat dari kelengkapan atribut partai yang dikunakan dan juga jumlah peserta yang mengikuti kampanye. Semangat para pendukung partai tersebutpun sangatlah kuat, walaupun harus mengelilingi kota disaat mathari terik dan juga suhu udara yang sangat panas. Para partisipan tetap “menggeber-geber” kendaraan bermotornya.

Namun ditengah kekeompakan tersebut terlihat beberapa anak-anak menggunakan atribut parpol PPP ikut serta dalam kampanye keliling tersbut. Padahal sudah tertulis jelas diperaturan yang dibuat KPU utu tidak mengikut sertakan anak-anak dalam kampanye. Menurut pengakuan seorang ibu rumah tangga yang ikut kampanye dengan membawa anaknya yang berusia 4tahun, dia terpaksa membawa anaknya karena tidak ada yang dapt menjaga anaknya dirumah selagi kedua orang tuanya menikuti kampanye. Dia membawa anaknya karena juga ada orang tua lain yang melakukan hal yang demikian. Dan ada pula anak-anak yang mengikuti kampanye tanpa didampingi orang tuanya namun hanya bersama teman-teman seusianya. “Saya ikut kampanye hanya saya suka saja mas, lagian juga sudah pulang sekolah,” jelas anak yang berusia 10 tahun tersebut.

Rabu, 04 Maret 2009

Warnet feat Counter

Yogyakarta sangat terkenal sebagai kota pelajar memang bukan hanya sebagian saja, ini memang di buktikan dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan di kota ini, mulai dari lembaga formal seperti universitasa maupun seperti lembaga kursus bahasa dan pendidikan lainnya.

Fenomena tersebut santgat memmpengaruhi pola kehidupan dan daerah lingkungan sekitar. Disekitar daerah kampus banyak sekali di jumpai sarana-sarana penunjang pendidikan , misalnya warnet, tempat foto copy. Sementara itu pola kehidupan mahasiswa membuat banyak usaha-usaha kecil tumbuh untuk sekedar memenuhi kebutuhan mahasiswa, kita ambil contoh counter pulsa.

Karena di jaman sekarang hampir semua orang sangat membutuhkan handphone apalagi mahasiswa yang notabene pendatang. Mereka sangat memrlukan handpone sebagai sarana komunikasi dengan keluarga dan teman-teman lainnya.

Darihal diatas dapat disimpulkan bahwa berdirinya lembaga pendidikan seperti universitas membuat banyak orang yang mencoba memanfaatkannya, dengan cara membuat usaha disekitar kampus. Dalam hal ini saya contohkan warnet dan counter pulsa, kedua usaha tersebut sangat banyak ditemukan pada daerah sekitar kampus. Kemajuan tekhnologi sangat mempengaruhi hal tersebut.

Di jaman modern saat ini warnet bukan hal yang aneh, bagiku pula handphone bukanlah lagi barang mewah yang mungkin semua orang bisa memakai dan alat sekarang bisa jadi kebutuhan. Kita tidak tahu sampai kapankah warnet dan counter pulsa akan membanjiri usaha di sekitar kampus dan sekitarnya. Apakah warnet akan terus maju atau sebaliknya counter pulsa yang akan lebih lama berjalan, ataukah keduanya?

Bisa pula keduanya hanya sebagai trend dan suatu saat nanti keduanya akan lenyap. Kemajuan tekhnologi dan pola kehidupan mahasiswa dan sekitar akan sangat mempengaruhi hal di atas.

BIKIN FILM,TIGA MAHASISWA UPN DIUSIR

Semangat anak muda untuk berkarya kadang sangatlah besar hingga etika kadang dilupakan. Buktinya demi membuat sbuah film, tiga mahiswa FISIP UPN VETERAN diusir dari kantor tower RII di daerah seturan. Menurut sumber yang kami temui, saat mereka membuat film di bawah tower RRI,mereka di datangi oleh petugas penjaga dan mengusir mereka dengan kata kata kasar dengan membawa kayu dikepalan. Sebelumnya mereka memang sudah diingatkan untuk membawa surat pengantar untuk memlakukan perekaman film dibawah tower RRI. Tapi ke tiga mahasiswa tidak mematuhinya dan melakukan perekaman dibawah tower RRI secara diam-diam. Alhasil mereka diusir dari lokasi dengan kasar dan hamper menimbulkan perkelahian antara salah satu mahasiswa dengan penjaga tower, hingga menrik perhatian warga sekitar. Mungkin ini salah satu bentuk kreatifitas yang terbendung atau memang kurangnya pelajaran etika yang mereka peroleh.

ANTARA KOPI DAN HOTSPOT

LENTERA, Yogyakarta - "Kopi dan hotspot tidak dapat dipisahkan" ujar seorang pemilik kafe di wilayah nologaten. Fasilitas hotspot atau wirelles connection area merupakan peluang bisnis yang cerah untuk dimanfaatkan oleh para pebisnis. Khususnya dalam hal tempat untuk nongkrong anak muda yaitu tempat minum kopi atau coffe shop. "Hotspot adalah perlengkapan standar untuk fasilitas tempat ngopi jaman sekarang, tanpa itu mungkin kita akan dibilang ketinggalan", ujar Rudy, salah satu manajer coffe shop di daerah Demangan baru. "Tempat ngopi tanpa embel-embel hotspot,serasa sayur yang tanpa garam. Dan hotspot merupakan senjata ampuh untuk menarik pelanggan", kata Ilham, seorang pemilik tempat ngopi di daerah Nologaten.

"Kita kesini memang untuk minum kopi sekaligus menikmati internetan gratis (red-hotspot)", bilang salah satu pengunjung yang datang ke Nusantara coffe daerah Nologaten yang menyediakan fasilitas hotspot. "Selain berasik ria mengobrol dengan teman-teman,kita juga bisa browsing web sepuasnya,tanpa harus membayar perjamnya" ujarnya lagi.
Tempat minum kopi atau coffe shop memang tidak bisa lepas dari fasilitas hotspot. Karena dengan adanya hotspot, cafe itu akan menjadi lebih menarik dan mempunyai daya pikat yang tinggi bagi para konsumen.